Senin, 28 Februari 2011

Senyuman untuk seorang.......





Pemberianmu laksana permadani
Terhampar dipadang rumput menghijau
Bilamana kudatangi hadirnya emosi dan keinginan
Tertumpah....mengalir di lembar  warna mu


Sesekali tergores tentang wujud persembahan
Kepadamu kutujukan
Dan....
Dariku kau pintakan


Kuharap hanya tulus
Menerima 
Memberi


Ijinkan indah bersenandung
Cakrawalamu torehkan lukisan
Jua ini...
Senyuman yang tak kan lekang

Minggu, 27 Februari 2011

PENGERAT





Jika bercermin tak terlihat dirimu lagi
Kau luntur bak salju yang terbawa khatulistiwa
Aromamu pun musnah
terbawa angin gurun yg engkau singgahi


Dulu....
Kau seperti keuntungan bagi pedagang


Kini...
menjelma bagai pengerat diladang subur


Mudahkan aku pukul cerminmu
bersih dinding kalbu dari kharisma palsu
Hanya tuba dimadu berbeku




Musuh sejati kau ikrarkan
Jauhku karnamu
Bimbangku bukan tanyamu

Hanya pekikan ...!!!


Teman bukan sahabat...
Sahabat bukan kau...
Kau bukan temanku .

Rabu, 23 Februari 2011

Malam

Terjaga dari mimpi usia
Dingin menghempas dibawah linangan bintang
Suara -suara rintihan serangga malam
Menyayat dalam batas berlalunya kesunyian


Andai kelak aku berjalan
Dalam lingkup dunia kesenyapan
Bisakah jerit sesal tiada
Atau....
Kampung membisu dalam teriakan kesakitan ...


Tuhan...
semua kuasaMU


Harapku...


Runtuhkan lumuran khilaf fana ini
Pukullah selagi mentari masih bernyanyi
Deraikan air mata membuka hati
Hingga mulut terjejal suara untuk memuji


Malam...


Dikesendirian aku terbuka
Akan jalan kian berbelok
Langkahku tertarik rantai kehidupan
Apa yang aku kejar...


Malam...


Semoga tak sia-sia
Hanya ucap lirih dijendela basah
Renggutlah nyawa selagi kusu' berdo'a



Senin, 21 Februari 2011

MATI

Usai sudah perjalanan ini
Bergantinya usia kau tak lagi hadir
Seakan hujan tak membawa dinginnya
Mentaripun tak memberi panas sinarnya


Ku ingin sepi...
Merebahkan jiwa,walau tak lelap
Tak bisa lagi 
Gelap mewarnai


Tak mau lagi
Kau bicara sekedar mengisi cerita hati...
Menghantar angin berbisik kerinduan
Usai....


MATI...


Hati ini ...
Cinta ini
Sanubari ini
Jiwa ini



ANUGERAH TERINDAH

        
Hadirnya memang lain
Memberi artian cahya penerang bahtera cinta
Luapan kasih memancar dalam istana 
Putri impian mengubah langkah yang melemah


Kalian...


Senyum rekahan asmara
Lirik Ilahi kebersamaan
Untaian harap lukisan kalbu
Buah manis dilema kesabaran


Kalian...


Uraian Do'a...
Tetaplah landasan cinta kasih
Buanglah ragu ...
Belahan jiwa ,yakini,sayangi


Kalian...


Tangisan pemecah sunyi
Anugerah terindah...
Cantik dikala lelah
Manis , kelak manja dalam dekapan
Menyebutmu dengan merdu
Menyambutmu saat ragumu
Jelita...
Bak permata


Ya...
Si cantik Ivana...

Jumat, 18 Februari 2011

KEMANA



Kemana kau kini...
Lari dari setiap langkahku
Membisu...
Membuat palung pilu dihatiku


Wahai pemilik jiwa yang tenang
Salahkah langkahku...
Hingga kau tak lagi ingin mendekat
Tak jua terlihat...


Pemilik senyum termahal...
Jangan kau pilih kursi pesakitan
Karna bukan lagi ada harapan
Ijinkan aku hanya sebuah lukisan


Diammu adalah dilemamu 
Bukankah tak harus aku tertular 
Nyalamu ukiran jiwa
Pahamku, kembalilah untukku...



Kamis, 17 Februari 2011

ANTARA...



Aku menapaki dunia lain
Dunia yang bebas memilih
Tentang kisah tiada batas
Meraup mimpi dan khayalan


Sesungging senyuman kau tawarkan dalam kelelahanku
Berharap kisah andai waktu bisa terulang
Melantunkan kidung tentang masa silam
Tentang getaran hati ingin memiliki


Wahai bumi kesepian...
Bangunlah dari tidur panjangmu
Ukirlah wajah yang selalu tersenyum
Pemilik hati yang membawa lari belenggu kerinduan jiwa


Wahai dunia lainku....
Kutemui dia sebagai pengobat mimpi
Sedikitpun jangan kau mengeluh
Ijinkan kami berpegang teguh.


Selasa, 15 Februari 2011

SEDERHANA

Biarlah kau memandangku apa adanya.
Memang inilah aku...
Dari jiwa sederhana
Menikmati hidup penuh kesederhanaan pula.


Alam bagiku jiwa
Bencana bagi kalian
Tapi lebih dalam aku rasakan ,itulah wujud kesedihannku
ketika hujan turun , aku bernyanyi ...
Sebentar lagi sawahku menghijau
Saat bumi panas menggersang
Aku nikmati penantian terik senja
Ada wewangian alam disana..
Ada damai dan ribuan redup cerita


Inilah aku...
Disini....
Selalu kutuang kisahku yang sederhana
Tempat yang sederhana
Sedamai latar belakangmu...
Menghijau...
Setenang kampung halamanku.




Background blog `~ kampung halamanku Purworejo , sawah ini memberi makan keluargaku...

Nyanyian semu...





Indah suara yang kau dendangkan ditelingaku
Mendayu irama syairmu
Setiap kau mampu ,tiada kelelahan
Sayang...
Dawai yang kau petik tlah usang.


Syairmu...


Terima kasih tlah jaga dirimu
Tlah tersenyum bagimu
Kuatkan rapuhan hati
Maafkanku semua salahku


Syairmu...


Kau terdekat dalam kalbu
Kau embun untuk kau
Jernihnya hiasan hati


Syairku...


Tlah lelah...
Bosan , merapuh ,mengering...
Sejenak mengusap keinginanmu ...
Walau ...tiada arti buatku
Berarti lebih bagimu


Syair kita...


Cacian mereka
Tak sempurna...
Melukai..
Dilema ikatan suci.


Syair kita


Ku benci
Kau benci
Pagi menggayuh senja
Benar.....Hanyalah Nyanyian semu.





Minggu, 13 Februari 2011

MENGAPA...


Mengapa...
Aku menangis saat ini
Merasa Sendiri ,diAntara canda taWa

Sungguh ,...
Hadirmu berarti
Senyummu...
Tawamu...
Candamu...
Masakanmu...
Ajakanmu...


Ah....
Sunyi tanpamu..
Gelisah hariku


Adakah kau rasa...
Met Ultah 'a....
SeLalU setia MenantimU...

Jumat, 11 Februari 2011

JIKA TERULANG...

Daun gugur karena Tiupan Angin ...
Atau karena POHON yang tak memintanya untuk tinggal..




Hanyalah tinggal ranting '' kehausan
Menanti turunnya hujan
Mengharap sejuknya embun pagi
Dan mega memayungi




Jika terulang...
Jadikan ikatan sejiwa
Tak kan pernah habis Waktu...
Di puncak badai pun tetap Tinggal


Jika terulang...
Semua Rasa tak bisa lepas
Di waktu ini keteduhan berpeluh sayang trus mengalir
Dekapan erat menghijau menebar hasrat 
Ranting menyungging bunga'' keabadian




                                                                                                                       Jika terulang....
Jangan pernah Goyang
Semilirnya nuansa raga asmara
Hingga Sebatas KERLINGAN
 daunku nyanyian burung melena....


Jika terulang...
Terindah sayangku...
Jika terulang....
Tak kan jadi kenangan
Jika terulang...
Indah selamanya...


                                                                                                                               memo ( ^; ^; ) valentine' day...





Selasa, 08 Februari 2011

BATASAN



Kutebas panasnya surya
Kupeluk aliran dilema
Menghindar tak kan
Bahwasanya kerinduan tenang menanti jawaban

Berceceran tak ada sisa
Lumpuh dalam sepenggal gelora
Misteri kabut silih berganti
Menandai ungkapan isi hati

Terngiang syahdumu
Mendera ingatan kalbu
Hiruk pikuk tak jua menentu
Tabir kan selesai terungkap

Sabtu, 05 Februari 2011

Kau pernah mempesonaku , beribu malam menghias anganku
Kau bak surya yang terang....
Di balik kegetiran ini , hanya kita yang rasa
Tak kan habis rangkaian kata tentangmu...

Tiadamu kini...
Meski waktu tlah berlalu
Dan harap yang tlah sirna
Kau masih indah menari dipelupuk jiwaku

Kehilangan...
Menyakitkan...
Hanya kita...yang rasa
Bukan aku...atau Kau yang buat
Hanya takdir...
Hanya cerita....
Tapi kita yakin hati masih sama
Ada harap , ada cita cinta

Jumat, 04 Februari 2011

SATU KATA

Kata ini hanya untuk hati
Manakala berucap, nalar raga tak bisa pahami
Hanya satu kata dan itu
Cinta                                                            

Biarkan air mengalir
Biarkan angin berdesir
Biarkan burung berkicau merdu
Hingga lautan tak kan menyentuh pasir

Tuhan..
Memberikan ini , penuh keindahan
Kedamaian...
Hanya satu kata dan itu
Cinta

Walau tak kan menyadari
Entah tak terpaut
Atau karna waktu
Biarlah,sampai langit menyentuh bumi

Biarkan hati merasa
Luapan tak terucap
Getaran hingga relung terdalam
Hingga nanti ...saat mentari tak kan kembali

teman 1

Selasa, 01 Februari 2011

Catatan pagi

Pohon itu meliuk condong ke kiri
Anak kecil berteduh dan tertawa lirih
Berbisik mendekat , merasakah kata -kata yang berharga
Tapi pohon sombong itu tak menoleh sedikitpun,mungkin merasa tlah besar...
Atau tlah bisa menaungi rumput dan serangga sekitar ,tanpa melihat dari mana ia berasal.

Pohon,aku hanya bertanya dan jawablah dalam relungmu ...
kau tahu ...kenapa kau meraih asap , sedangkan yang bisa membinasakanmu si api ?
Jilatannya bagimu menghangatkan ,kau terlena mempermainkan asapnya sedang dahanmu mengusik ketenangannya.
Adakah kau rasa jika api membesar kau yang kan terbakar sedang asap akan menari di atas kehancuranmu.

Ibarat kau kapal dia adalah labuhanmu
Ibarat malam dia jadi bulan bagimu
Jangan sia-siakan...
Hilangkanlah keangkuhanmu ,kau tak pantas.
Tak sesuai kepakan dahanmu ,sementara kau hanya pohon berakar kesepian.
Berhentilah menggoda si api , lihat ! baranya kian memerah
Firasat bahaya bagimu.